Sunday, 30 September 2018

Film jojon apa ini apa itu forex


Filme Jojon Yang Lucu Paling Ngetop Di Era Tahun 80an 8211 Dunia komedi Indonésia sedang berkabung. Pelawak legendaris Djuhri Masdjan alias Jojon meninggal dunia lantaran sakit asma. Jojon menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis sekitar pukul 06.04 WIB di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Semasa hidupnya, Jojon terkenal sebagai pelawak yang khas dengan dandanan berpakaiannya. Di setiap aksinya, dia kerap memakai celana mengatung hingga di atas pusar. Belum lagi, ikat pinggang plus suspender yang dia pakai, makin menegaskan ada yang tak biasa pada caranya bercelana. Selain gaya berpakaian, Jojon tetap bisa membuat penonton tertawa hanya karena lawakan verbal dan gestur tubuhnya. Berbicara tentang filme, Jojon rupanya sudah pernah membintangi delapan filme layar lebar. Dimulai, 1980, 1980, ano de 2009. Namun film-film kesohor miliknya justru banyak disaksikan di era 80an. Tak heran jika pada masa itu filme layar lebar sangat digemari masyarakat, apalagi jika bercerita tentang komedi. Berikut 4 Film Jojon Yang Lucu Paling Ngetop Di Era Tahun 80an: 1. Tiga Dara Mencari Cinta Tiga Dara Mencari Cinta filme merupakan layar lebar perdana yang dibintangi por Jojon. Film ini diputar pertama kali pada tahun 1980. Film berdurasi 114 menit ini diproduseri por Ronald Lalong e Tim Gemini. Selain Jojon, aktor-aktor kondang pada masanya juga turut meramaikan film tersebut. Mereka adalah Inggrid Fernandez, Roy Marten, Pong Hardjatmo dan beberapa artis-artis lawas lainnya. Dalam filme itu menceritakan tentang duda bernama Lesmana yang diperankan por Jojon. Lesmana sangat hobi memelihara burung perkutut. Judul Tiga Dara Mencari Cinta berawal dari tiga gadis anak Lesmana. Anak pertama Lesmana adalah seorang guru dipacari duda, sementara anak ketiganya masih kuliah. Anak kedua bekerja di biro perjalanan, dipacari lelaki perlente tapi ternyata penipu. Cerita dalam filme ini disajikan dengan penuh kelucuan seperti saat Lesmana ditipu oleh pacar anak keduanya. 2. Oke Boss Film Oke Boss ini dipublikasikan pada tahun 1981. Film komedi lawas Indonesia ini diproduseri oleh Soekarno ZS dan disutradarai Elanda Rossi RS. Jojon sebagai pemeran utama dibantu oleh artis-artis komedi lainnya seperti Enny Haryono, Itje Trisnawati, Cahyono, Tuti Subardjo. Cerita dalam filme ini terfokus pada kisah banyolan suami yang selalu kalah dengan istrinya sendiri. Jojon memerankan suami dari Indah anak seorang pengusaha kaya raya. Saat mertuanya mundur dari jabatannya di perusahaan, Jojon kemudian langsung didapuk menjadi direktur. Setelah menjadi direktur, Jojon tertimpa banyak masalah rumah tangga dengan Indah. Jojon trocadilho mencari hiburan pada karyawannya, Wati, meski tak sampai jauh. Namun Wati ini rupanya juga ditaksir por Uuk. Di pihak lain, Cahyo Putro Meduro, pegawai Jojon juga menjadi penasehat bagaimana agar Jojon bisa mengatasi masalah istrinya. Tapi Cahyo malah ternyata juga punya masalah sendiri, pembantunya yang bernama Juju ketahuan pacaran dengan Djoni, sopir Jojon. Filme yang membuat kita terpingkal-pingkal ini nyatanya dinobatkan sebagai filme terlaris II di Jakarta 1981 dengan 385.547 penonton. 3. Apa Ini Apa Itu Film 8216Apa Ini Apa Itu8217 juga dipublikasikan pada 1981. Film bergenre komedi ini diproduseri oleh Haryadi Siswanto dan disutradarai Elanda Rossi RS. Dalam film ini, Jojon ditemani artis-artis in the seperti Enny Haryono, Rahayu Effendi, M Pandji Anom, dan beberapa aktor-aktor kondang lainnya. Kisah berawal dari Jojon dan pacarnya Diah yang bekerja sebagai asisten dosen di sebuah sekolah filme de calon bintang. Rektor kampus dalam filme itu bernama Bu Marni dan mahasiswanya antara lain adalah Cahyono, Uuk, Djoni, Eddy Gombloh, Alicia Djohar, dan Deasy Surachman. Dalam ceritanya, Jojon selalu jadi bulan-bulanan mahasiswanya namun tak pernah marah. Kisah berakhir dengan perkawinan Jojon-Diah. Lawakan-lawakan sederhana khas Jojon juga akan sering kita jumpai di film ini. 4. Barang Antik Ini adalah filme komedi terakhir yang dibintangi Jojon pada era 80an. Film ini mulai diputar pada tahun 1983 dengan sutradara Lilik Sudjio e Tim Kalimantan Film. Jojon dibantu dengan banyak artis komedi lainnya seperti Tetty Liz Indriati, Uuk, Cahyono, Herman Permana, Heru Santoso, Johny, Mat Tuyul, Naryo Hadi, Pong Hardjatmo, S. Naryo e Hadi Sylvia Saartje. Filme dengan durasi 101 menit ini bercerita tentang Rina (Tetty Liz Indriati) seorang peragawati tenar yang mempunyai nasib malang. Rina menikah tiga kali, pertama dengan Cahyono, kedua dengan Johny dan ketiga dengan Jojon. Namun anehnya ketiga suaminya itu selalu meninggal sebelum menikmati malam pertama. Karena kehidupan dengan ketiga suaminya selalu gagal, Rina hampir putus asa. Dia pun sempat dilamar oleh Uuk yang menjadi pembantu rumah tangganya, namun ditolak. Uuk yang sakit hati lalu lari ke dukun Suroto untuk memelet Rina. Namun lagi-lagi maksud jahat Uuk terhalang oleh para arwah bekas suami Rina. Rina kemudian berkenalan dengan Pong (Pong Hardjatmo) seorang penyiar rádio amatir yang khusus membawakan acara drama horor. Melihat semakin intimnya Rina dengan Pong, Uuk pun makin cemburu. Dia datang lagi ke dukun Suroto dan disanankan untuk menyewa preman untuk melumpuhkan Pong dengan kekerasan. Tetapi di akhir cerita para arwah bekas suami Rina tetap datang membantu, usaha Uuk pun gagal untuk kesekian kalinya. Akhirnya Rina bisa menikah dengan Pong dan hidrat bahagia. Biografi Singkat: Jojon adalah seorang aktor dan pelawak Indonésia. Dulu dia pernah bergabung dengan Jayakarta Grup bersama Cahyono dan Uuk. Tapi sekarang dia lebih banyak pentas sendiri. Ciri khas dari penampilannya adalah kumis kecil ala Charlie Chaplin sehingga mudah diingat oleh penggemarnya. Lahir di Karawang, Jojon dikenal khalayak nusantara dari kumisnya yang mirip dengan kumis Charlie Chaplin e Adolf Hitler. Juga dari celana bretel menggantung dan celana kedodoran yang menjadi kostum khasnya. Penampilan ini lekat pada sosok Jojon sejak penampilan publik pertamanya bersama Jayakarta Group, grup lawak yang ia dirikan bersama Hasanuddin atau Uu, Suprapto atau Esther, Chaplin, dan Cahyono. Grup lawak ini tenar pada dekade 70 dan 80, salah satunya karena dalam acara Kamera Ria dan Aneka Ria Safari di TVRI. Kiprah Jojon di Dunia filme juga berlangsung pada periode yang sama. Pada 1980, ia tampil perdana dalam film layar lebar, dalam Tiga Dara Mencari Cinta yang disutradarai Djun Saptohadi. Setahun kemudian, Jojon beradu akting dengan kawan sesama pelawak, Cahyono dan Hasanuddin, dalam Apa Ini Apa Itu. Kerjasama serupa terulang lagi dalam Oke Boss pada tahun yang sama dan Barang Antik pada 1983. Pada dekade 90, anggota Jayakarta Group hengkang satu per satu. Empat di antaranya, termasuk Jojon, memilih untuk bersolo karier. Tinggal Cahyono yang bertahan menjadi satu-satunya anggota Jayakarta Group. Jojon kemudian aktif tampil di berbagai acara lawak televisi, baik sebagai dirinya sendiri maupun sebagai kolaborator bersama generasi pelawak baru. Baru pada 2005, Jojon kembali ke layar lebar. Ia mendapat peran pendukung dalam Vina Bilang Cinta, beradu akting dengan Rachel Maryam e Delon. Pada 2008, Jojon tampil dalam Doa yang Mengancam e Setannya Kok Masih Ada. Yang ia lanjutkan pada tahun berikutnya dengan penampilan dalam Mau Dong Ah dan Kalau Cinta Jangan Cengeng. Film produksi 2017 garapan Agung Sentausa, Badai di Ujung Negeri, menjadi penutup kiprah Jojon di layar lebar.

No comments:

Post a Comment